Sabtu, 05 Juni 2010

Bagian 1 "Tak Kenal Maka Tak Sayang …”

Tahun 1980an keluarga saya ikut trasmigrasi dari pulau jawa menuju pulau Iria Jaya - Merauke, tepatnya di Jagebob III SP 2, Desa Kartini. Dalam keluarga, saya adalah satu-satunya yang terlahir ditanah Papua. Ya, 14 April 1989 saya lahir, dimana saat itu suasana transmigrasi masih sangat kental. Konon katanya popok yang saya pakai beberapa adalah bekasnya Mbak Eni Dwijayanti (adalah anak dari salah satu kerabat emak).
Yah,,, bebar atau tidak trima saja apa kata mereka.

Nama bapak saya Mawardi, emak Kartini (nana aslinya Supiatun, lahir kebetulan tangga 21 april).
Saat itu yang saya tahu saya hanya memiliki dua kakak, 1st Lilik Rahayu, 2nd Daniel Yulianto. Tapi setelah saya diajak cuti ke jawa, ternyata saya masih memiliki kakak tertua namanya Nur Hayati.

Saya tidak begitu dekat dengan semua kakak saya, wajar jika saya tidak mengenal meeka dengan baik. Mbak Nur, dari kecil sudah tidak dekat. Kak Lilik dan Ayung ( panggilanku untuk kak Daniel) hanya sampai saya duduk di bangku taman kanak-kanak kelas NOL kecil, setelah itu mereka sudah bersekolah di KOTA. Pulang jika liburan ato ada hal penting saja. Kak lilik Sekolah di SPMA ( Sekolah pertanian), Ayung di SMEA ( sekarang SMK-N1 Merauke) jurusan pemasaran. Jadi saya menghabiskan masa kecil bersama teman-teman di kampung.

Beberapa teman yang saya ingat,

NO. Nama Teman Gender Age From Parent Name
1 Budi L saya < java Munjani
2 Suryanto L saya < Brebes Bek Rohani
3 Sunoto / Siswanto L saya < Brebes Bek Rohani
4 Andi Purnomo L 23th East Java Pak Tur
5 Anam (Andi Law) L saya < East Java Pak Tur
6 Rokim L saya < java Munjani
7 Natalia Sampana L saya < East Java Alm.Wondo
8 Yudi L saya < East Java Alm.Wondo
9 Puri Eka Ulan dari P 19th East Java Jliteng Suardi
10 Har pengek L 27th Brebes Pak Bambang
11 wiwik P 25th Brebes Pak Bambang
12 Kurnik P 23th Brebes Pak Bambang
13 dewi P < saya Brebes Pak Bambang
14 Agus Siwel L saya < East Java Pak Suhud
15 Mbak Nabsiah P saya < East Java Pak Suhud
16 Alm. Erna P saya < East Java Mak Erna
17 Pangat L saya < East Java Pak Kusni
18 Harmono L saya < East Java Pak Kusni
19 Sudono L saya < East Java Pak Kusni
20 Piko P saya < West Java ?
21 Wawan L saya < West Java ?
22 Sapa'ah P 21th Brebes pak Rasdi
23 Kamper L 22th Brebes Pak Komar
24 Subur L saya < Brebes \
25 To'id L saya < Brebes \
26 Muklas L saya < Brebes bi' Wadon
27 Yanto L 21th Brebes bi' Wadon
28 Sugeng L 21th Brebes be' Tar'ah
29 waidin L 24th Brebes Man Tarsono
30 Tasikin L 18th Brebes Man Tarsono
31
32
33


Yah mukin kalo ada salah satu teman yang membaca tulisan ini mengenal saya dan namanya tidak saya sebutkan mohon maaf.
Yah, kalo belum ganti ini no. phone aku “085 25 4664 313” ato e-mail eliakriswanto@yahoo.co.id
Dari semua itu yang paling sering main denganku adalah Mas Har Pengek, Harmono, Sudono, suryanto, sunotok, Budi, Muklas, Putri (tetangga, sekarang jadi kerabat). Saya adalah anak lelaki yang mungkin saat itu paling muda, kecil, kurus, warna kulit sawo matang gelap. Sampai – sampai guru TK saya dulu pernah bilang “nak, nak. Selama apa kamu bisa hidup”.

Ya, kembali lagi ke desa kartini. Desa kartini adalah salah satu dari sekian banyak yang adalah penduduknya rata-rata adalah hasil dari program pemerataan penduduka pada masa orde baru, ya Transmigrasi. Mayoritas masyarakatnya adalah dari pulau jawa, dan untuk desa Kartini rata-rata berasal dari jawa timur, dengan perbandingan : 45% penduduk asli papua, 25% penduduk jawa timur, 20% penduduk jawa tengah, dan 10% penduduk jawa barat. Namun penduduk asli papua saat ini hanya sisa 15-25% saja yang masih bertahan di desa Kartini, sebagian dari mereka memilih pindah tempat ( mereka memilih tinggal di daerah yang mayoritas suku asli papua tentunya dengan berbagai alas an yang privasi).

Beberapa fasilitas masyarakat yang telah dimiliki oleh Desa Kartini adalah Sekolah Anak usia dini (Taman Kanak-Kanak) Makarti Jaya, SD Inpres Jagebob 5, SMP Negeri 10, SMK Pertanian Negeri 1 Jagebob, Puskesmas, lembaga keamanan, Pasar permanen dan local “Pasar Ketapang”, lembaga perbankan bank BRI, tempat olah raga (Lapangan Bola kaki, Bola Voley,) dan beberapa yang lainnya yang saya belum tahu, karena saya menulis ini setelah 3 bulan saya berada di jayapura. Istimewa lagi kantor distriknya ada di Desa kartini juga.

Matapencaharian masyarakat pada umunya adalah bertani, baik sawah, ladang, ada yang berkebun sayur, palawija dan sebagainya. dari semua masyarakatnya terdapat juga suku selain jawa yaitu, dari Sulawesi, Sumatra, dan beberapa suku lainnya. Desa Kartini adalah esa yang letaknya strategis yaitu terletak ditengah diantara desa – desa yang lain. Di distrik Jagebob terdapat beberapa desa yaitu : Desa Kerom, Senanyu, Wenda Asri, Agrindu dalam, Agrindu Luar, Mimi lama, Mimi Baru, Jagebob 8, Kartini, Angger Permegi, Poo, Torai, Erambu, Makarti Jaya, Nalkin, Jagebob 10, Jagebob 11, Jagebob 12, dan Jagebob13. Jarak rata –rata tiap desa adalah 3-4 KM, dan beberapa berjarak 5-12 KM. sedangkan jarak desa Kartini sendiri dari kota merauke adalah 110KM.

Jagebobku Sayang Jagebobku Malang. . . .
Ya, mungkin itu sedikit kata yang dapat saya ungkapkan yang menggambarkan keadaan daerah-daerah terujung dari NKRI. Meski terbilang masyarakatnya hidup pada keadaan rata-rata atau pas-pasan ( yang di harapkan pas pengen beli/bangun rumah Pas ada uang, pas ingin beli mobil Pas ada uang, Pas anak-anak butuh uang sekolah Pas ada uang juga, tapi kenyataannya hanya beberapa orang diatas dunia ini yang hidup pada kondisi tersebut). Fak tor lancer rtidaknya perputaran ekonomi adalah terdapat pada sector tranportasi. Merauke adalah salah satu daerah yang sebagian besar structure buminya adalah daerah berawa, sebagian daerah berada dibwah ketinggian air laut kecuali daerah Jagebob. Tidak ada batu kecuali batu bata merah dan kerikil. Lumpur dimana-mana, jadi kalau hujan lumpur dan kalau panas debu. Jalan poros yang menghubungkan antara 1 tempat ketempat lain banyak yang rusak yang kononnya setiap pengerjaan proyek jalan dananya banyak habis dimakan para kontraktor. Misalnya yang dipersentasikan makan biaya 1T tapi dalam pengerjaannya Cuma habis 1M, trus gimana jalan bias bagus, paling-paling dipake ga sampai 1 tahun sudah hancur lagi itu jalan.
Transportsi umum dari jagebob (terminal ketapang- desa Kartini) ke kota (terminal Kuprik) menggunakan kendaraan Bus yang biayanya 35ribu/kepala + overbagasi pada saat cuaca/jalan bagus kalau jalan rusak bias sampai 60ribu/kepala + overbagasi. Kalau jalannya parah sekali bus tidak dapat lagi beroperasi gantinya adalah kendaraan 4 x 4 WD yang ongkosnya jadi 100ribu/kepala + overbagasi. Dari taun Enggak Enak sampai taun masih ga enek jalan itu ga bagus-bagus. Tetapi biar begitu masyarakat tetap semangat dan terus berusaha agar dapat MEMBAYAR PAJAK agar menambah dana Negara dan supaya dapat menganggarkan lagi perbaikan jalan di kota tercinta MERAUKE terkhusus desa-desa yang jauh dari perkotaan.

Saya mau mengajak anda-anda sekalian yang mau bersama-sama membangun Negara tercinta INDONESIA, mari memajukan bangsa diawali dari Keluarga danDesa kita. Untuk kawan-kawan yang berasal daeri kota rusa Merauke tepatnya dari Jagebob dan sekitarnya yang memiliki kepedulian rterhadap kawan senasib dan sepenanggungan dimanapun anda berada mari kita berkarya untuk mengangkat dan menjunjung tinggi desa-desa kita sebagai negeri kecil yang menjunjung bangsa besar Indonesia dari penjuru terujung Timur INDONESIA mengantarkan Sang Surya yang terbit dari timur.
IZAKOD BEKAI, IZAKOD KAI
ONE HEART, ANE PURPHOSE
SATU HATI, SATU TUJUAN
TUHAN MEMBERKATI KITA SEKALIAN DIMANAPUN KITA BERADA.

Tidak ada komentar: